IDXChannel - PT Pertamina (Persero) berhasil melakukan optimalisasi biaya sebesar USD 2,21 Miliar.
Angka tersebut diperoleh dari program penghematan biaya (Cost Saving ) USD1,36 miliar, penghindaran biaya (Cost Avoidance) sebesar USD 356 juta serta tambahan pendapatan (Revenue Growth) sekitar USD 495 juta.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan Pertamina mengembangkan berbagai kebijakan dan strategi bisnis dari sisi keuangan maupun operasional sebagai upaya menghadapi tantangan harga minyak dunia yang melonjak signifikan.
“Kami berupaya mengoptimalkan seluruh biaya serta mengelola aspek finansial perusahaan, agar dapat menekan biaya termasuk memprioritaskan proyek-proyek yang memiliki hasil cepat,”ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain memperketat finansial, Pertamina juga menerapkan strategi operasional dalam rangka meningkatkan pendapatan yang sebagian besar dijalankan oleh anak usaha yakni enam subholding. Pertamina terus meningkatkan produksi dan lifting Migas untuk memanfaatkan momentum naiknya harga minyak. Hasilnya, produksi naik 4% dan lifting 3%.