Lebih lanjut, faktor lainnya, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (US Energy Information Administration), terdapat penurunan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada Januari 2023 yaitu stok Distillate turun sebesar 3,5 juta barel menjadi 115,3 juta barel, dibandingkan bulan sebelumnya.
“Selain itu, membaiknya perekonomian AS yang diindikasikan dengan rata-rata pertumbuhan GDP periode Oktober 2022-Januari 2023 sebesar 2,9% dan angka pengangguran mingguan AS di bulan Januari 2023 lebih rendah dibandingkan proyeksinya,” demikian dikutip dari exsum tersebut.
Peningkatan harga minyak juga disebabkan laporan International Monetary Fund (IMF) bulan Januari 2023, proyeksi pertumbuhan ekonomi Tahun 2023 naik 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya menjadi 2,9%.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh terus meningkatnya permintaan produk minyak mentah seperti gasoline, kerosene dan diesel di India serta meningkatnya utilitas kilang di Singapura dan Taiwan.