Di sisi lain, sambung Febrio, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2022 diposisikan sebagai shock absorber dan ini yang masih akan dilakukan pemerintah di 2023, sehingga APBN dapat melakukan perannya untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian global.
"Anggaran subsidi energi 2023 di APBN ini untuk antisipasi bagaimana menghadapi ketidakpastian di 2023," tuturnya.
Menurutnya, harga minyak dunia meskipun sedang mengalami penurunan, namun masih dinilai tinggi.
"Walaupun saat ini sudah relatif turun, tapi ini (harga minyak) masih cukup tinggi utk harga komoditas di pasar global. APBN dipastikan selalu siap menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," pungkas Febrio.
(FAY)