Sementara itu, lanjutnya, pungutan ekspor CPO periode 1–15 Mei 2023 merujuk pada Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 103/PMK.05/2022 jo. 154/PMK.05/2022 sebesar USD 100/MT.
Adapun peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor. Budi bilang, salah satunya adalah kekhawatiran pasar akan menipisnya pasokan CPO dunia. Hal ini disebabkan adanya penurunan pasokan di Malaysia dan Indonesia akibat turunnya produksi, terutama karena libur Idul Fitri.
"Di samping itu, terdapat peningkatan permintaan CPO serta kebijakan The Fed dan Bank Sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan, sehingga mempengaruhi harga komoditas dunia termasuk CPO," kata dia.
Sementara itu, harga referensi biji kakao periode Mei 2023 ditetapkan sebesar USD 2.937,18/MT, meningkat sebesar USD182,65 atau 6,63 persen dari bulan sebelumnya. Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Mei 2023 menjadi USD 2.638/MT, naik USD 178 atau 7,24 persen dari periode sebelumnya.
Kendati demikian, peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 10 persen. Peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan kakao sementara pasokan kakao menurun.