IDXChannel - Kenaikan harga telur masih menjadi momok bagi pedagang di pasar tradisional. Terlebih lagi, harga komoditas pangan itu terus naik sejak bulan Ramadan hingga mendekati musim Haji mendatang.
Salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Rodiah (55), ikut mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Pasalnya, Rodiah mengungkapkan harga telur kini melonjak ke Rp 32ribu per kilo.
"Sebelumnya harga normalnya itu 28ribu per kilo, 27ribu, ya minimal-minimalnya itu 25ribu. Itu paling rendah harganya di 25ribu. Itu sebelum puasa segitu, sebulan setelah puasa langsung terus melonjak terus sampai sekarang," ujar Rodiah di kiosnya di Pasar Kramat Jati, Selasa (16/5/2023).
Rodiah menjelaskan lonjakan harga telur ini mempengaruhi penurunan omzet penjualannya sejak bulan Ramadhan kemarin. Ia mengaku keuntungan penjualannya yang hanya seribu hingga dua ribu rupiah, kini dipakai hanya untuk memutar modal penjualannya saja.
"Duh, (keuntungannya) bukan turun lagi. Biasa dua juta rupiah atau dua juta setengah, sekarang cuma satu juta setengah, kadang saja kurang. Tapi Alhamdulillah, segitu juga masih dapat untung, bisa dipakai buat muter modal," katanya.
Sementara itu, pedagang telur lainnya, Ati (50) menjelaskan kenaikan harga telur tersebut berpengaruh pada minat daya beli konsumen. Ia mengatakan turunnya pembeli ini juga semakin parah sejak tiga hari ke belakang.