Dia menambahkan, tidak hanya menyesuaikan harga reagennya saja, tetapi juga barang medis habis pakai seperti masker, APD, dan sebagainya.
“Sekarang ini, itu sudah terjadi penurunan harga. Berdasarkan penurunan harga itu, kita lakukan perhitungan ulang maka didapatkan lah harga yang paling tinggi sekarang ini yaitu Rp495 ribu (untuk Jawa-Bali),” sambungnya.
Dia juga mengungkapkan, bahwa penetapan tarif PCR ini akan terus dievaluasi bila ada dinamika harga di pasaran. “Dan ini akan kita evaluasi terus menerus. Tetapi pada saat nanti di mana terjadi dinamika, maka kita evaluasi kembali. Tidak menutup kemungkinan nanti ada evaluasi ulang, harganya bisa lebih turun lagi,” ujarnya. (NDA)