"Jadi harga masih sangat tinggi untuk avtur. Bahan bakar masih sangat tinggi sekitar USD 130, selain itu (indeks) mata uang dolar AS juga sudah sangat kuat," terangnya.
Di samping itu, Tony meyakini bahwa harga avtur akan turun sekaligus hal itu akan berpengaruh kepada penurunan tiket pesawat, meski dirinya tidak yakin jika harga tiket akan kembali pada posisi di tahun 2019 atau pra pandemi COVID-19.
Dia menegaskan kembali jika harga tiket pesawat sudah sangat murah, bahkan jika dibandingkan harga tiket kereta dari Kuala Lumpur (KL) Malaysia ke Bandara KLIA.
"Sebenarnya jika Anda membandingkan tiket pesawat dengan produk lain, kami masih sangat murah. Anda tahu tarif kereta api dari KL ke bandara mungkin lebih mahal daripada penerbangan kami," tandasnya.
(SAN)