sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hari Kedua PPKM Darurat, Suasana Mal di Malang Gelap dan Sunyi

Economics editor Avirista M/Kontributor
04/07/2021 15:54 WIB
Jika setiap akhir pekan setiap mal selalu penuih diserbu pengunjung, pemandangan berbeda terjadi pada hari kedua PPKM Darurat.
Hari Kedua PPKM Darurat, Suasana Mal di Malang Gelap dan Sunyi. (Foto: MNC Media)
Hari Kedua PPKM Darurat, Suasana Mal di Malang Gelap dan Sunyi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jika setiap akhir pekan setiap mal selalu penuih diserbu pengunjung, pemandangan berbeda terjadi pada hari kedua PPKM Darurat. Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Malang, Jawa Timur nampak sepi, gelap dan sunyi.

Dari pantauan tim IDX Channel, Minggu (4/7/2021) siang, beberapa mal napkan sepi. Salah satunya adalah Malang Town Square (Matos) yang berada di Jalan Veteran Kota Malang, hampir seluruhnya gerai berhenti beroperasi.

Bahkan kondisi parkir di lantai dasar mal yang biasanya setiap hari Minggu ramai ini lengang dan gelap.

Memasuki bangunan mal di lantai dasar, hanya gerai makanan dan minuman, supermarket, serta sebuah toko peralatan tulis dan buku, saja yang beroperasi. Tampak suasana begitu sepi dan gelap, karena sebagian lampu dimatikan. 

Tak ada meja dan kursi yang bisa digunakan untuk sekedar beristirahat. Sementara pengunjung yang masuk hanya bisa berada di lantai dasar saja, akses naik menuju lantai dua, tiga, dan empat mal tersebut ditutup total. Beberapa pegawai makanan pun tampak bersiap mulai menutup kembali jualannya.

Meja dan kursi terpasang di eskalator dalam mal. Begitu pun dengan akses lift yang tampak tak nyala. Mal ini memang sengaja hanya membuka satu lantainya di masa PPKM darurat. Sedangkan beberapa gerai makanan yang ada di lantai dua dan tiga juga tampak beberapa yang buka. 

Hanya hilir mudik beberapa ojek online yang tampak mengambil pesanan di dalam mal. Sementara para pengunjung yang sedianya mau nge-mall masuk dari lantai dasar ke atas terpaksa mengurungkan niatnya.

Hal serupa juga tampak saat MNC Portal Indonesia mencoba memantau Mal Olympic Garden (MOG) di Jalan Kawi, Kota Malang Baru tiba di gerbangnya saja sudah terpasang tulisan besar Mall Tutup. Petugas keamanan juga tampak bersiaga mengarahkan pengunjung yang masuk. 

Sedangkan akses pintu keluar masuk ke parkiran basement bangunan mal juga terkunci total. Tak ada aktivitas sama sekali di sini. Bahkan melalui belakang mal tepatnya di sekitar Stadion Gajayana, Kota Malang, aksesnya juga ditutup total. Tampak hanya beberapa petugas Dinas Perhubungan Kota Malang yang berjaga pintu gerbang parkir. 

Serupa dengan dua mal sebelumnya, sebuah mal di kawasan Alun-alun Kota Malang pun juga tutup total. Sebuah tulisan terpasang di pintu masuk parkiran mal. Pintu masuk mal juga tampak tutup dan tak ada aktivitas berarti, kecuali pihak keamanan mal sendiri. 

"Sepi mas, ini dari pagi sampai siang ini baru dapat dua konsumen saja. Padahal hari minggu, biasanya sudah ramai jam segini," ucap pria pegawai gerai minuman di Mal Matos yang enggan menyebutkan namanya.

Seorang pengunjung Novita Widyawati menuturkan, ia sedianya ingin membeli pakaian di mal yang ada di Jalan Veteran, namun ia mengurungkan niatnya karena gerai - gerai tutup. Dirinya mengaku telah mengetahui adanya penutupan mal, namun ia ingin datang ke mal karena sambil membeli makanan. 

"Niatnya beli baju atau kalau nggak buka ya mau beli camilan di foodcourt, tapi tetap dibawa pulang. Eh ternyata aksesnya tutup mau naik (ke lantai satu)," ucap dia. 

Sementara itu Mall Director Matos Fifi Trisjanti mengemukakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang kian masif. Makanya pihak manajemen Matos memutuskan untuk menutup gerai dan tenant non-kebutuhan pangan dan medis. Meski diakuinya, penutupan mal ini berimbas juga besar bagi sektor pendapatan para karyawan dan gerai - gerai yang ada di dalam mal itu sendiri. 

"Jadi ini PPKM (darurat), ya mau nggak mau, kita harus nurut. Saya tidak mungkin, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang tidak bijak. Jadi ini memang yang terbaik, kalau kita nggak PPKM ya bakal nggak karuan. Malah kita akan tambah sengsara," tegasnya.

Dia meminta seluruh masyarakat untuk kompak semua dalam 17 hari ke depan selama PPKM darurat diberlakukan. Setelah selesai dan kasusnya menurun baru berbicara mengenai kebangkitan ekonomi lagi perlahan-lahan. 

"Saya cuman imbau ayo kita kompak nurut. Gitu aja. Supaya ini selesai, semua manut (mengikuti), perekonomian akan bangkit lagi. Kalau nggak nurut, PPKM lebih lama lagi, lebih hancur lagi. Lebih baik lagi manut, dua minggu manut. Kita support pemerintah," tegasnya. (TYO)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement