Lebih lanjut dia membeberkan, untuk jenis dagingnya pun tidak mengalami kenaikan. Seperti tetelan ia jual seharga Ro 80 ribu per jg, lalu iga sapi Rp 100 ribu per kg.
Kata Mira, dari semua jenis daging yang ia jual, yang paling banyak dibeli adalah jenis daging sapi super. Biasanya, konsumen yang membeli itu kalangan ibu rumah tangga.
Namun, tutur dia, puasa tahun ini jumlah pembeli mengalami penurunan dibandingkan puasa tahun lalu. Adapun saat ini yang datang bisa dihitung jari. Belinya pun tidak dalam jumlah banyak.
"Hari pertama puasa, kurang yang beli daging, nggak kaya tahun kemarin. Jauh banget lah. Dari 100 persen, bisa 70 persen saya berkurang pelanggannya. Kalau puasa, biasanya abis ashar, ada yang dateng tapi nggak banyak juga," beber Mira.
"Belinya juga paling cuma seperapat sampai sekilo doang. Yang beli kebanyakan ibu rumah tangga. Banyak juga yang nawar. Tapi maupun nawar, harganya tetap segitu," sambungnya.