"Apa hubungannya dengan ESG dan lingkungan hidup? Bisnis itu pasti ada dampak. Pabrik semen kan berproduksi terus dan menghasilkan emisi. Di sini kita harus jaga baik-baik," ujar Hashim.
Sementara, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, Donny Arsal, menyampaikan bahwa sebagai produsen semen, pihaknya senantiasa menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar-pilar ESG, yaitu Environmental, Social, and Governance.
Hal tersebut, menurut Donny, merupakan wujud konkret atas komitmen SIG dalam memastikan keberlangsungan bisnis Perseroan dapat bertahan dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, SIG juga telah memiliki dan menerapkan Sustainability Roadmap 2030 yang menyelaraskan aspek Triple Bottom Line yaitu Planet, People, Prosperity.
Donny menjelaskan, SIG secara terus-menerus berupaya dalam menurunkan tingkat emisi karbon per ton produknya melalui penurunan konsumsi energi dan peningkatan produktivitas melalui teknologi berbasis AI (artificial intelligence), mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam melalui penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif, pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro, maupun recovery panas (WHRPG), serta penggunaan teknologi baru sejalan dengan perkembangan zaman seperti hydrogen rich injection.