Saat ini, headway LRT di setiap jalur telah meningkat menjadi antara 30 dan 40 menit, dua kali lipat lebih lama dari waktu normal.
Sementara, Juru bicara LRT Kuswardojo mengatakan bahwa kondisi roda yang menurun pada beberapa kereta membuat pengurangan frekuensi tidak dapat dihindari.
Kuswardojo menjelaskan bahwa keausan roda disebabkan oleh jarak tempuh yang sudah mencapai 22.000-23.000 KM.
Kuswardojo menambahkan pembubutan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari. Sementara perawatan sistem persinyalan diperkirakan akan selesai dalam waktu seminggu.
Di sisi lain, Kartika juga mengatakan China belum menyetujui untuk mengerjakan proyek perpanjangan kereta cepat (HSR) Jakarta-Bandung ke Surabaya meskipun sebelumnya China Railway Group telah setuju untuk membantu studi tersebut melalui BUMN China Railway.