China Railway telah menjadi salah satu pemegang saham utama dari pihak Tiongkok di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang bertanggung jawab atas pembangunan proyek ini, dengan kepemilikan saham sebesar 40%. Sisanya dimiliki oleh konsorsium Indonesia yang dipimpin oleh KAI.
Namun, Kartika mengatakan bahwa pemerintah belum mengetahui secara pasti perusahaan mana yang akan ikut serta dalam memperpanjang jalur kereta api ke Surabaya, termasuk apakah perusahaan tersebut adalah konsorsium Cina yang sama dengan proyek HSR Jakarta-Bandung yang bernama Beijing Yawan.
"Mereka sudah membangun yang sudah ada dan kita lihat nanti. Yang pasti pihak China harus melihat apakah layak atau tidak dan berapa biaya proyeknya. kami akan memberikan kesempatan kepada mereka dan mereka tidak langsung mengiyakan," ujar Kartika.
Kartika juga menjelaskan bahwa studi ini akan memakan waktu dan tidak mungkin selesai dalam beberapa minggu.
Sebelumnya, Presiden RI, Jokowi mengatakan studi pendukung perpanjangan jalur kereta api ke Surabaya dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu. (TSA)