sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Heboh! Perusahaan Bir Jadi Sponsor Formula E, Ini Tanggapan MUI

Economics editor Widya Michella
27/05/2022 13:25 WIB
Kebijakan pemerintah seharusnya dapat memperhatikan nilai nilai ajaran agama terutama bagi keyakinan mayoritas penduduk di sebuah daerah.
Heboh! Perusahaan Bir Jadi Sponsor Formula E, Ini Tanggapan MUI (FOTO:MNC Media)
Heboh! Perusahaan Bir Jadi Sponsor Formula E, Ini Tanggapan MUI (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan sekaligus Wakil ketua umum (Waketum) MUI Anwar Abbas merespon terkait produsen minuman keras (bir) yang menjadi sponsor ajang balap formula E

Menurutnya kebijakan pemerintah seharusnya dapat memperhatikan nilai nilai ajaran agama terutama bagi keyakinan mayoritas penduduk di sebuah daerah. 

"Di negeri dan atau di daerah yang mayoritas penduduknya beragama tertentu maka pemerintah di daerah tersebut kalau akan melakukan sesuatu hendaklah  memperhatikan nilai2 dari ajaran agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di daerah tersebut,"kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat,(27/05/2022). 

Walaupun, ada saja pemerintah membuat kebijakan yang bertentangan dengan ajaran agama penduduk mayoritas. Hal ini justru akan menyakiti hati keyakinan mayoritas penduduk pada daerah itu. 

Tentu dalam hal tersebut, masyarakat tidak dapat disalahkan. Melainkan pemerintah yang dinilai tidak sensitif dan  tidak arif dalam membuat sebuah kebijakan bagi masyarakat. 

"Ya silahkan saja cuma tindakan tersebut sudah jelas akan menyakiti hati dari pemeluk agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di daerah tersebut,"ujarnya. 

Lebih lanjut, Anwar menyampaikan bangsa Indonesia mempunyai falsafah Pancasila dimana mengajarkan kedudukan agama dalam sila pertama. Sehingga, dirinya mengingatkan agar kegiatan  tersebut jangan dilakukan. 

"Bagaimana kalau pemerintah tidak memperhatikan hal demikian ? Ya silahkan saja, cuma hal demikian berarti pemerintah telah mengajari rakyatnya untuk menentang pancasila terutama sila pertamanya,"ujarnya.

Dirinya pun mempertanyakan jika tindakan pemerintah yang dan tetap terus melaksanakan rencananya dengan melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya tersebut. 

"Hanya orang yang tidak memiliki sensitivitas, tidak beragama dan tidak memiliki akal sehat sajalah yang tidak tahu jawabannya,"ujarnya.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement