"Itu hoaks. Sejauh ini, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan pengeringan rahim. Karena itu, dipastikan itu hoaks," tegasnya saat dihubungi MNC Portal, Rabu (23/6/2021).
Di sisi lain, dr Nina coba menyinggung permasalahan terkait dengan menstruasi yang tidak lancar pascavaksinasi Covid-19. Ini pun dibahas di media sosial cukup ramai.
Akun Twitter @DevinaYo memberi pernyataan seperti ini terkait dengan efek vaksin Covid-19 pada kelancaran menstruasi;
"Satu kemungkinan efek samping vaksin yang tidak dibicarakan cukup orang adalah jadwal menstruasi yang berantakan. Aku telat 11 hari. Ada yang jadi terlalu cepat juga. Kalau kata Caroline Criado-Perez, ini karena gender data gap. Contohnya, hasil trial tidak dipisahkan berdasarkan gender," paparnya.
Namun, dr Nina pun menegaskan bahwa kabar mengenai vaksin Covid-19 mengganggu menstruasi sampai saat ini dikategorikan sebagai kabar miring alias hoaks juga.