Jerman sangat khawatir menjadi terlalu bergantung pada China, termasuk untuk komoditas penting yang dibutuhkan untuk digitalisasi dan pergeseran menuju ekonomi nol karbon.
"Pada saat ini, kita terlalu banyak mengimpor (bahan baku) dari China," ujar Scholz.
"Dan itu terjadi di saat fakta menunjukkan bahwa logam tanah jarang, tembaga atau nikel seringkali tidak berasa dari sana (China.red) namun berasal dari negara seperti Indonesia, Chile, atau Namibia," tambahnya. "Kami ingin mengubah itu."
Indonesia adalah negara mitra dalam pameran Hannover tahun ini.
(DKH)