IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandatangani Joint Declaration of Intent (JDoI) Indonesia-Jerman dengan Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman, Robert Habeck.
Nantinya kerja sama tersebut bakal melibatkan swasta dengan tujuan meningkatkan kerja sama sektor ekonomi dan investasi.
Joint Committee tersebut mencakup sektor yang cukup luas, yakni: (i) perdagangan, (ii) industri, (iii) investasi, (iv) lingkungan hidup dan sumber daya alam, (v) energi, (vi) maritim, (vii) pariwisata, (viii) kesehatan, (ix) pendidikan vokasi dan pelatihan tenaga kerja, (x) penelitian dan inovasi, (xi) ekosistem bisnis rintisan/start up, dan (xii) pengembangan UMKM.
Kedua Menteri telah membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama termasuk upaya mempercepat penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), upaya hilirisasi industri di Indonesia, isu lingkungan dan ekonomi hijau serta transisi energi.
“Indonesia memiliki komitmen kuat di bidang lingkungan, termasuk isu berkelanjutan dan dan deforestasi. Namun demikian upaya penguatan tersebut jangan sampai merugikan livelihoods/penghidupan dari para petani kecil dan kalangan UMKM,” ujar Airlangga dikutip dari siaran pers, Selasa (18/4/2023).
Airlangga menambahkan, upaya Komisi Eropa yang telah meluncurkan legislasi Deforestation Free Product beberapa waktu yang lalu dinilai akan mempersulit akses pasar sejumlah komoditas Indonesia seperti minyak sawit, kakao, kopi dan kayu ke Uni Eropa.
Ia menegaskan, produk komoditas tersebut telah diolah sesuai standar berkelanjutan/sustainability yang telah diterapkan secara global. Untuk itu Indonesia berharap Jerman dapat membantu mendorong kerjasama konkret dalam pengakuan standar berkelanjutan yang telah diterapkan oleh Indonesia di sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan.