IDXChannel - Holding Pangan (ID FOOD) bersama PT Rajawali Nusindo akan melepas sebanyak 1.500 pcs Minyakita kemasan botol ukuran satu dan dua liter ke pasar tradisional pekan depan.
Adapun harganya tetap sama, Rp 14.000 per liter sebagaimana diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat.
"Nanti ada launching dari Apical kurang lebih sekitar 1.500 pcs dalam bentuk botol. Kalau sebelum itu kan bentuknya pouch, nah sekarang bentuknya botol dengan ukuran 1 L dan 2 L. Insya Allah minggu depan kita akan mulai operasi pasar lagi," ujar Ardiansyah saat ditemui di Kantor Pos Bekasi, Sabtu (15/4/2023).
Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung program pemerintah dalam pendistribusian Minyakita. ID FOOD bersama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun sudah melakukan tiga kali pertemuan dengan produsen minyak goreng untuk mendorong produksi Minyakita.
Selain itu, pihaknya bersama Rajawali Nusindo juga aktif melakukan operasi pasar, serta bazar murah agar distribusi Minyakita tepat sasaran.
"Kita sedang berusaha dengan Bapanas kita juga sudah tiga kali pertemuan dengan para produsen untuk bisa meminta apa yang mereka punya kirim ke kami. Kami tetap selalu ke pasar-pasar kontrol (minyakita)," pungkas Ardiansyah.
SEVP Purchasing & Market Development PT Rajawali Nusindo, Thomas Irawan menambahkan, sejak Januari 2023 hingga saat ini, pihaknya sudah menyalurkan Minyakita sebanyak 2 juta liter.
Sedangkan minyak goreng curah sudah disalurkan sebanyak 8 juta liter.
"Tiap hari dalam kegiatan untuk menjaga stabilitas pangan Rajawali Nusindo juga sudah menugaskan cabang-cabang terkait untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah kota dalam melakukan operasi pasar, bazar murah, dan gerakan pangan murah," ujar di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Thomas menerangkan, tiap ada minyak hasil pembagian Domestic Market Obligation (DMO) pihaknya pasti langsung melakukan penyerapan agar bisa didistiribusikan. Artinya, Rajawali Nusindo tidak pernah menyimpan stok.
"Hal itu juga yang sudah kita implementasikan dalam pencatatan dan pengakurataan dalam laporan di SIMIRAH yang ditetapkan oleh pemerintah. Dan setiap kali pendistribusian, tim kita pasti melakukan penginputan sesuai dengan kondisi tersebut. Jadi benar-benar kita salurkan tidak ada stoknya menumpuk di kami," tutup Thomas. (RRD)