IDXChannel - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau DPP IKAPPI mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi saat ini diproyeksikan masih berlangsung hingga panen raya pada Maret 2023.
Sebab, para pedagang masih merasa sulit menjual beras jenis lain sesuai harga pasaran. Ditambah adanya beras impor, pembeli cenderung memilih beras impor yang relatif lebih murah.
"Tidak bisa di pungkiri, tidak bisa dihindari bahwa (harga) beras tetap di atas harga eceran tertinggi sampai panen raya akan terjadi. Dampaknya, para pedagang kesulitan (menjualnya) apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala," ujar Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (6/2/2023).
Oleh sebab itu, IKAPPI memberikan catatan untuk Bulog yakni harus benar-benar menyelesaikan persoalan lonjakan harga beras yang sedang terjadi saat ini agar pedagang dan pembeli tidak merasa dirugikan.
"Persoalan beras ini bisa diatasi, tetapi memang faktanya Bulog tidak bisa menyelesaikan persoalan beras dengan baik, penyerapannya tidak maksimal sehingga harganya relatif tinggi," tegasnya.
Dalam permasalah ini, Reynaldi meminta Bulog untuk fokus dalam mengurus permasalahan beras saja. Namun demikian, IKAPPI tetap mengapresiasi langkah Bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga beras, sehingga harga tidak melambung terlalu tinggi dan stok tetap ada di pasar.
"Fokus saja soal beras tidak usah ngurus yang lain. Kami berharap bulog dapat melaksanakan tugasnya untuk melakukan penyerapan terhadap beras petani di panen raya bulan depan," tukasnya.
(SAN)