IDXChannel - Selandia Baru tergelincir ke dalam resesi karena ekonomi menyusut pada kuartal I 2023.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (15/6/2023), kondisi ini membuat bank sentral tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Produk domestik bruto (PDB) kontraksi 0,1% pada kuartal Januari-Maret. Sementara itu, PDB pada kuartal IV 2022 direvisi menjadi kontraksi sebesar 0,7%.
Pertumbuhan terganggu oleh dampak dua topan besar dan banjir bandang di Auckland pada Januari dan Februari. Separuh industri di Selandia Baru mencatat penurunan output.
"Jelas bahwa ekonomi Selandia Baru kehilangan momentum," kata ekonom senior Westpac Michael Gordon dalam sebuah memo.
"Yang masih harus dilihat adalah apakah perlambatan ekonomi bisa membawa kita kembali ke inflasi yang rendah dan stabil," lanjutnya.