sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Imbal Hasil Obligasi Jepang dan Jerman Kompak Cetak Rekor Kenaikan

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
06/03/2025 12:30 WIB
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.
Imbal Hasil Obligasi Jepang dan Jerman Kompak Cetak Rekor Kenaikan. (Foto: MNC Media)
Imbal Hasil Obligasi Jepang dan Jerman Kompak Cetak Rekor Kenaikan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade setelah pasar utang Jerman mengalami hari terburuk sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (6/3/2025), imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang naik sekitar tujuh basis poin menjadi 1,5 persen, tertinggi sejak 2009. Imbal hasil obligasi 40 tahun Jepang melonjak ke level tertinggi sejak 2007. 

Hal ini terjadi setelah imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman melonjak hingga 31 basis poin, kenaikan terbesar sejak 1990, karena perubahan besar dalam rencana pengeluaran negara. Berlin menyiapkan investasi besar-besaran di bidang pertahanan dan infrastruktur sebagai respons terhadap merenggangnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Selain Jepang dan Jerman, imbal hasil obligasi Australia, Selandia Baru, dan AS juga mengalami kenaikan signifikan.

"Investor mungkin tidak memperkirakan pergeseran sejauh ini di Jerman, dan mereka perlu merekonstruksi pandangan mereka ke depannya," kata Kepala Eksekutif Manajer Dana Mitsubishi UFJ Asset Management Masayuki Koguchi.

"Dampak dari kenaikan besar dalam imbal hasil Jerman kemarin sangat kuat, dan obligasi pemerintah AS juga dijual," katanya.

Imbal hasil obligasi Jepang juga meningkat karena investor berspekulasi Bank of Japan (BOJ) akan terus menaikkan suku bunga. Wakil Gubernur BOJ Shinichi Uchida mengisyaratkan bahwa suku bunga acuan tetap berada pada jalur kenaikan bertahap dalam pidatonya Rabu kemarin.

 “BOJ mungkin akan terus mengamati tren ekonomi dan inflasi serta tarif AS, sambil menunggu saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga," kata Ahli Strategi Mitsubishi UFH Morgan Stanley Securities Keisuke Tsuruta. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement