"Ayam yang induk telur aja dijual agar harganya naik, tapi harga telurnya kurang. Jika begitu, ayam belum saatnya menetes tapi sudah dipecahkan, di cutting namanya, dibuang sehingga harga naik," tambah dia.
Oleh sebab itu, saat ini pemerintah sedang berupaya menambah jumlah indukan ayam agar bisa memproduksi telur lebih banyak. Dengan begitu, pasokan telur dipasaran bisa tercukupi, dan harga bisa kembali stabil.
Dia memproyeksikan, harga telur akan stabil kurang lebih dua minggu lagi sembari menunggu indukan ayam bertelur.
"Untuk stabil perlu waktu lagi. Karena indukannya kan nggak cepat jadi, sehingga perlu waktu kira-kira, ini sekarang sudah tiga minggu mungkin dua minggu lagi," pungkas Zulhas.
(SLF)