Dalam sebuah pernyataan singkat, juru bicara Nintendo mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa mereka menyadari kekurangan semikonduktor, dan mereka sedang mengevaluasi dampak pada produksinya.
Seperti yang dicatat Nikkei Asia, Switch mengalami penurunan 37 persen dalam penjualan September ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Permintaan Switch meningkat pesat di tengah pandemi COVID-19, karena orang-orang mencari cara untuk tetap sibuk saat tinggal di rumah.
Switch mengambil tempat sebagai konsol terlaris di AS dari 2019 hingga awal 2021, hanya untuk dikalahkan oleh PS5, yang menjual lebih sedikit unit daripada Switch. (NDA)