sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Imbas Perang Ukraina, Sembilan Brand Kuliner Ini Angkat Kaki dari Rusia

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
11/03/2022 21:07 WIB
Langkah Rusia menggelar invasi ke Ukraina memberikan pukulan telak terhadap ekonomi negeri Beruang Merah.
Imbas Perang Ukraina, Sembilan Brand Kuliner Ini Angkat Kaki dari Rusia. (Foto: MNC Media)
Imbas Perang Ukraina, Sembilan Brand Kuliner Ini Angkat Kaki dari Rusia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Langkah Rusia menggelar invasi ke Ukraina memberikan pukulan telak terhadap ekonomi negeri Beruang Merah. Selain sanksi ekonomi, sejumlah perusahaan kuliner ternama dunia pun memilih angkat kaki.

Akibat dari sanksi yang diberikan AS dan negara-negara Barat terhadap invasi militer di Ukraina, kurang lebih ada sembilan perusahan makanan yang cabut dari negara beruang merah itu. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan perusahaan makanan dan minuman yang walk out dari Rusia: 

1. Starbucks

Brand minuman dengan logo wanita setengah manusia setengah ikan itu memberhentikan semua aktivitas bisnisnya di Rusia. Tak hanya itu, Starbucks juga berhenti mengirim produk-produk Starbucks ke Rusia.

"Mitra berlisensi kami telah setuju untuk segera menghentikan operasi toko dan akan memberikan dukungan kepada hampir 2.000 (karyawan) di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka," ujar CEO Starbucks Kevin Johnson.

2. Burger King

Perusahaan Burger King juga turut menyatakan diri untuk cabut dari negara beruang merah. Restaurant Brands International (RBI), induk usaha Burger King, mengatakan mereka telah memberhentikan semua dukungan perusahaannya di pasar Rusia, termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan.

Tak hanya itu, melainkan perusahaan ini juga menghentikan investasi dan ekspansi di wilayah tersebut. Kendati demikian, tidak berarti restoran Burger King akan tutup total di Rusia. Karena, ada sekitar 800 cabang di sana sepenuhnya dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal.

"Burger King Rusia adalah bisnis mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang waralaba kami di negara ini. Kami memiliki perjanjian hukum yang tidak mudah diubah," ungkap RBI melalui pernyataan.

3. McDonald's

Restoran makanan cepat saji McDonald's menutup sementara seluruh 847 gerainya di Rusia. "McDonald's memutuskan untuk menutup sementara semua restoran kami di Rusia dan menghentikan sementara seluruh operasi di pasar," tutur CEO Chris Kempczinski melalui pernyataan.

Secara global, sebagian besar lokasi McDonald's dioperasikan oleh operator waralaba. Namun, di Rusia, 84 persen lokasi gerai dioperasikan langsung oleh perusahaan.

Di Rusia, McDonald's telah mempekerjakan 62 ribu orang. Perusahaan ini bekerja sama dengan ratusan pemasok dan mitra lokal di Rusia untuk memproduksi makanan yang disajikan kepada pelanggan.

4. Yum Brands (KFC dan Pizza Hut)

Yum Brands, induk perusahaan KFC dan Pizza Hut yang memiliki 1.000 waralaba di Rusia, memberhentikan semua investasi dan pengembangan restoran di negara tersebut. Perusahaan itu mengatakan akan mengkaji opsi-opsi tambahan dan mengalihkan semua keuntungan dari operasi di Rusia ke bantuan kemanusiaan.

Yum Brands juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang dalam proses menutup restoran-restoran KFC di Rusia. Mereka akan menyelesaikan kesepakatan dengan para mitra waralaba lokal untuk memberhentikan semua operasi restoran Pizza Hut di Rusia.

5. Papa John's

Papa John's juga ikut memberhentikan semua operasi perusahaan di Rusia. Keputusan ini mencakup berakhirnya dukungan operasional, pemasaran dan bisnis di pasar negara beruang merah.

Papa John's menjelaskan bahwa restoran-restoran di Rusia masih beroperasi karena semua restoran dimiliki oleh pewaralaba independen, dan pewaralaba utama yang mengendalikan. Namun, Papa John's mengaku saat ini tidak menerima royalti dari toko-toko itu.

6. Heineken

Heineken akan berhenti memproduksi dan menjual bir di Rusia. Perusahaan mengumumkan pada 9 Maret bahwa mereka akan mengambil langkah segera untuk menghentikan aliran uang, royalti, dan dividen dari negara tersebut.

"Kami memilih opsi strategis terbaik untuk masa depan operasi di Rusia. Kami melihat perbedaan yang jelas antara tindakan pemerintah dan karyawan kami di Rusia," katanya. 

7. PepsiCo

PepsiCo pun juga sama dengan enam perusahan makanan dan minuman lainnya. PepsiCo akan menuntaskan penjualan dan merek minuman global di negeri beruang merah.

CEO PepsiCo Ramon Laguarta mengatakan Pepsi akan berhenti investasi modal, beriklan, dan melakukan kegiatan promosi di Rusia. Namun, PepsiCo akan terus menjual beberapa produk bahan pokoknya, termasuk susu formula, makanan bayi, dan produk olahan susu lainnya.

8.Coca-Cola

Coca-Cola juga membatalkan bisnisnya di Rusia. Perusahaan minuman karbonat raksasa itu menyatakan dukungannya bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina.

9. Nestle

Nestle memberhentikan semua investasi modal di Rusia. Bahkan semua iklan di copot di negara itu.

Namun, konsumer makanan dan minuman terbesar di dunia tersebut berjanji tidak akan menarik pasokan produk dari toko-toko di Rusia.

"Kami bekerja keras untuk membantu agar menjaga makanan tersedia bagi masyarakat, baik itu di rak-rak toko atau melalui sumbangan makanan dan minuman penting seperti makanan bayi, sereal, sup, dan mie kepada mereka yang membutuhkan di seluruh wilayah," kata perusahaan.

Demikian sejumlah perusahaan makanan dan minuman yang kabur dari Rusia. (TYO)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement