IDXChannel - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa perekonomian Timur Tengah akan tumbuh lebih lambat tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Menurut laporan IMF yang terbaru, perang di Gaza, serangan terhadap pelayaran di Laut Merah, penurunan produksi minyak, serta tingginya utang menghambat pertumbuhan kawasan.
“Ketidakpastian masih tinggi dan pertumbuhan jangka menengah diperkirakan akan tetap di bawah rata-rata historis sebelum pandemi," kata IMF, dilansir dari Reuters pada Senin (22/4/2024).
IMF merevisi perkiraan pertumbuhan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) pada 2024 untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) menjadi 2,7% dari 3,4% pada laporan sebelumnya.
Meski demikian, angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan 1,9% di 2023.
“Dengan asumsi faktor-faktor ini mereda, pertumbuhan diperkirakan akan menguat menjadi 4,2% pada 2025,” kata IMF.