“Sebagai kawasan industri yang dirancang mendukung kebijakan hilirisasi nasional, kami selalu memerhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan. IMIP berinovasi mengurangi emisi, mendorong penggunaan energi terbarukan, meningkatkan pengelolaan limbah, hingga melestarikan keanekaragaman hayati dan mendukung ketahanan komunitas,” katanya.
Diakui, sejumlah program yang digagas masih terus berjalan sesuai tahapan dan belum selesai. Namun bersama mitra dan pemangku kepentingan, IMIP menjamin akan mengembangkan industri secara bertanggung jawab untuk membawa nilai positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“COP 30 ini menjadi momentum untuk memperkuat aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi terhadap krisis iklim. Kita dapat merancang masa depan yang lebih baik lagi menuju langkah berkelanjutan. Ini bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan perusahaan, tetapi menjaga semangat demi konektivitas ekosistem untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan kehidupan di bumi,” kata Dermawati.
Diketahui, event COP 30 membahas sejumlah agenda penting. Mulai dari implementasi perjanjian Paris dalam langkah konkret pengurangan emisi serta pencapaian target iklim secara terukur, pelestarian hutan tropis dan keanekaragaman hayati, hingga diplomasi iklim inklusif yang akan diintegrasikan dalam forum global untuk sinergi kebijakan internasional.
Termasuk poin strategis transisi energi bersih, pengelolaan sumber daya alam, transformasi sistem pangan, ketahanan kota, pembangunan sosial, serta pembiayaan dan teknologi hijau. Juga mendorong partisipasi masyarakat adat, kesetaraan gender serta peran komunitas akar rumput dalam kebijakan iklim, melalui keadilan yang inklusi.
(Dhera Arizona)