Dalam semangat kuat penerapan transisi energi dan pengurangan emisi karbon, secara bertahap IMIP telah menggunakan alat berat bertenaga listrik, seperti 130 unit truk pengangkut dan 105 wheel loader oleh sejumlah tenant.
Kawasan industri IMIP bersama PT Huayue Nickel Cobalt juga mengembangkan pembangkit listrik dengan memanfaatkan kembali energi termal dari uap bertekanan tinggi di pabrik asam sulfat terpadu dalam memenuhi kebutuhan operasional secara mandiri.
Dengan PT Dexin Steel Indonesia, dioperasikan pembangkit listrik memanfaatkan gas buangan proses produksi. Sebagai bukti konkret kolaborasi antara teknologi dan keberlanjutan lingkungan, IMIP bekerja sama dengan PT Tsingshan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kanal Fatufia pada area seluas 4.386 m², memanfaatkan 2.190 panel surya dengan total kapasitas energi sebesar 1,27 megawatt-peak (MWp) dan keluaran empat fase sebesar 300 kilowatt.
Listrik yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi hijau gedung perkantoran dan pabrik.