Indonesia saat ini diuntungkan berkat persediaan CPO yang melimpah ditambah harga jual yang lebih rendah dari produk negara lain. Kondisi ini terjadi setelah Jakarta sebelumnya menerapkan kebijakan pembatasan ekspor CPO, demi mengatasi kelangkaan minyak goreng. Embargo itu membuat persediaan sawit melimpah saat ini.
Baru-baru ini, RI memperpanjang kebijakan pembebasan pungutan ekspor atas CPO hingga 31 Oktober 2022. Hal ini dinilai pengusaha sebagai strategi untuk memangkas persediaan yang menumpuk sejak Mei 2022.
"India secara agresif membeli minyak sawit dari Indonesia karena harga menarik dan permintaan festival Diwali semakin dekat," kata Sandeep Bajoria, kepala eksekutif pialang dan konsultan minyak nabati, Sunvin Group.
"Kami mengharapkan impor 2 juta ton antara Agustus hingga November," tandasnya. (NIA)