sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Importir Bawang Putih Keluhkan Masalah Perizinan, Ini Tanggapan Bapanas

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
31/05/2023 03:00 WIB
Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayur Umbi Indonesia (Pusbarindo) mengeluhkan kesulitan mendapat izin impor bawang putih oleh pemerintah.
Importir Bawang Putih Keluhkan Masalah Perizinan, Ini Tanggapan Bapanas. Foto: MNC Media.
Importir Bawang Putih Keluhkan Masalah Perizinan, Ini Tanggapan Bapanas. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayur Umbi Indonesia (Pusbarindo) mengeluhkan kesulitan mendapat izin impor bawang putih oleh pemerintah. Imbasnya, para pengusaha tidak bisa berjualan bawang putih. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan pihaknya intens melakukan komunikasi bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag). Diketahuinya, saat ini, proses dokumen perizinan tengah berjalan. 

"Kita terus bersama-sama dengan Kemendag melakukan koordinasi untuk percepatan pengadaan, seluruh dokumen telah disiapkan dan prosesnya tengah berjalan," terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/5/2023).

Mengenai ketersediaan bawang putih, Arief meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, dengan perencanaan yang telah dilakukan, pemerintah melalui Bapanas dan Kementerian/Lembaga terkait memastikan ketersediaan bawang putih terjaga sepanjang tahun. 

"Kita juga terus lakukan pemantauan dan penghitungan melalui Neraca Pangan Nasional. Ini sesuai arahan Bapak Presiden agar pasokan dan keseimbangan harga pangan dijaga sepanjang tahun," tutur Arief.

Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, kebutuhan bawang putih nasional dalam setahun sekitar 652 ribu ton, sedangkan produksi dalam negeri sekitar 18 ribu ton dan stok awal atau carry over dari 2022 adalah 143 ribu ton. 

"Untuk menutupi kekurangannya maka telah dilakukan perencanaan pengadaan luar negeri, sehingga diperkirakan stok bawang putih nasional pada akhir 2023 tersedia 99 ribu ton,” paparnya.

Begitu juga untuk periode sampai dengan Juni 2023, menurut Arief, berdasarkan penghitungan Neraca Pangan, stok bawang putih nasional pada akhir Juni 2023 tersedia sekitar 14 ribu ton. 

Jumlah tersebut berdasarkan penambahan stok awal atau carry over dari 2022 sebesar 143 ribu ton, produksi dalam negeri sampai Juni 11 ribu ton, dan realisasi rencana pengadaan luar negeri Januari-Juni 2023 yang tengah berjalan.

Walaupun masih mengandalkan pengadaan luar negeri, Arief memastikan penyerapan produksi bawang putih dalam negeri tetap menjadi prioritas. 

"Seperti komoditas pokok lainnya, pastinya kita tetap prioritaskan penggunaan hasil produksi dalam negeri,” ungkapnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement