sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Incar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen, Airlangga: Tergantung dari Pengendalian Pandemi

Economics editor Azfar Muhammad
06/10/2021 15:04 WIB
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II merupakan yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
Incar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen, Airlangga: Tergantung dari Pengendalian Pandemi (FOTO:MNC Media)
Incar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen, Airlangga: Tergantung dari Pengendalian Pandemi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II merupakan yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir. 

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal 2 ini tertinggi pada 16 tahun terakhir, dari sisi demand pertumbuhan terjadi kenaikan dari konsumsi rumah tangga, kemudian juga anggaran bagi pemerintah kegiatan ekspor dan impor sudah baik," kata Airlangga melalui Webinar, Rabu (6/10/2021). 

Airlangga mengaku berbagai Leading Indicator contoh di sektor manufaktur kita sudah mencapai 52,2. 

"Kemudian juga ini adalah level ekspansi dan kita lihat penjualan kendaraan bermotor terjadi peningkatan demikian pula  dari segi investasi itu sudah mencapai kenaikan di bulan Kuartal ketiga ini," paparnya. 

Demikian barang modal dan survei konsumen maupun kita lihat bahwa cadangan devisa kita juga sudah tinggi 142 billion kemudian juga kita lihat mereka perdagangan juga 4,74 miliar.  

"Walaupun masih utang luar negeri terjadi kenaikan ini kita lihat dari kata pemulihan belanja ini secara MTM dari data yang ada dari perbankan juga sudah recover demikian pula jenis belanja sudah pada 2022 bergeser dari produk groceries kesehatan ini sudah bergeser ke listrik alat rumah tangga restoran dan mulai Travelling," paparnya. 

Tak hanya itu, ia menuturkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 disepakati sebesar 5,2 persen. Pemenuhan target tersebut tentunya akan sangat bergantung pada penanganan Covid-19 serta berbagai faktor lainnya. 

"Pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi secara disiplin, dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Kedua Respons kebijakan ekonomi yang tepat untuk memastikanproses pemulihan yang lebih kuat. Ketiga Penciptaan Lapangan Kerjasecara signifikan dan kesiapanber-transformasi(teknologi digital) ke masa depan,” tandasnya. 

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement