Kemudian berikutnya adalah belanja-belanja rutin ya seperti belanja pegawai, kemudian berikutnya belum lagi belanja utang ya, belanja untuk membayar hutang sehingga sebenarnya tidak cukup lebar ya ruang fiskal kita untuk mengotak-atik program,” jelasnya.
Atas tantangan, lanjut Dhenny, pemerintah perlu menempuh beberapa pilihan, seperti meningkatkan penerimaan negara, menekan belanja yang tidak perlu.
“Pertama adalah tentu meningkatkan penerimaan negara dan di satu sisi ketika penerimaan negara tidak cukup tinggi, tidak mesti baik, itu maka resikonya adalah belanja pasti akan ditekan,” jelasnya.
“Persoalannya kebutuhan belanja kita itu tidak sederhana ya, secara umum saya capture ada tiga ya tantangan utama dari sisi fiskal untuk membiayai belanja tadi, pertama bagaimana desakan-desakan belanja harus berkualitas ya, ada soal isu-isu terkait dengan agenda pembangunan, apakah kesejahteraan sosial, perlindungan sosial, dan agenda lain ya,” kata Dhenny.
(Selfie Miftahul Jannah)