sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indeks Kepercayaan Industri Melambat, Kemenperin Beberkan Penyebabnya

Economics editor Heri Purnomo
31/10/2023 17:06 WIB
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 yang berada di angka 50,70. Meski tetap ekspansi, namun angka tersebut melambat 1,81 poin dibandingkan September.
Indeks Kepercayaan Industri Melambat, Kemenperin Beberkan Penyebabnya.(Foto: Heri/MNC Media)
Indeks Kepercayaan Industri Melambat, Kemenperin Beberkan Penyebabnya.(Foto: Heri/MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 yang berada di angka 50,70. Meski tetap ekspansi, namun angka tersebut melambat 1,81 poin dibandingkan September 2023.

"Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 mencapai 50,70, tetap ekspansi meskipun melambat 1,81 poin dibandingkan September 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI Oktober 2023 di Jakarta, Selasa (31/10).

Febri menjelaskan, penurunan nilai IKI ini dikarenakan tiga hal utama. Pertama yakni penurunan daya beli global yang dipacu berbagai permasalahan geopolitik di dunia.

Selain itu, ada tren perlambatan pertumbuhan global khususnya pada negara mitra dagang utama Indonesia, terutama Tiongkok dan Eropa. Hal itu menyebabkan penurunan drastis terhadap permintaan produk manufaktur Indonesia.

Sementara, di pasar domestik, penurunan daya beli dipicu oleh kenaikan harga energi (khususnya BBM) serta kenaikan suku bunga. Hal ini juga menyebabkan cost of fund sektor manufaktur meningkat sehingga mendorong kenaikan harga barang manufaktur.

“Suku bunga acuan yang naik membuat masyarakat cenderung lebih berhati-hati khususnya dalam mengambil pinjaman. Pada gilirannya, hal ini mengurangi pengeluaran mereka untuk berbagai keperluan,” jelas Febri.

Penyebab kedua yaitu melemahnya nilai tukar mata uang rupiah. Semakin melemahnya rupiah menyebabkan biaya input untuk produk dengan bahan baku impor semakin tinggi, yang berdampak pada kenaikan biaya produksi.

Jika dilihat data impor bahan baku/penolong pada September, terdapat penurunan 4,86% dibanding bulan sebelumnya (mtm), serta impor barang modal turun 12,27% (mtm).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement