sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

India Cari Pemasok Minyak Alternatif Usai AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia

Economics editor Febrina Ratna Iskana
23/10/2025 14:17 WIB
Sanksi AS ke perusahaan minyak Rusia berdampak pada India. Negara itu terpaksa mencari alternatif pemasok minyak karena pasokan dari Rusia terganggu.
India Cari Pemasok Minyak Alternatif Usai AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia. (Foto: Dok. Indian Oil Corp)
India Cari Pemasok Minyak Alternatif Usai AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia. (Foto: Dok. Indian Oil Corp)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada dua raksasa minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil. Hal itu pun berdampak pada pasokan minyak India.

Itu lantaran India merupakan pembeli minyak Rusia terbesar di dunia. Alhasil, India terpaksa mencari pemasok alternatif akibat sanksi tersebut.

Para eksekutif senior kilang memproyeksi aliran minyak mentah Rusia ke kilang-kilang minyak utama India bisa turun mendekati nol menyusul sanksi AS terhadap dua perusahaan raksasa Rusia tersebut, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (23/10/2025).

Kilang-kilang minyak milik negara India, Indian Oil Corporation (NSE:IOC), Bharat Petroleum (NSE:BPCL), dan Hindustan Petroleum (NSE:HPCL), biasanya membeli minyak mentah Rusia di pasar spot, sementara Reliance Industries (NSE:RELI) memiliki kesepakatan pasokan jangka panjang dengan Rosneft.

Di sisi lain, Reuters melaporkan dari seorang sumber bahwa kilang-kilang minyak milik negara India sedang meninjau dokumen perdagangan minyak dengan Rusia untuk menghindari pengadaan langsung dari Rosneft dan Lukoil.

Laporan tersebut menambahkan bahwa kilang-kilang minyak India jarang membeli minyak Rusia langsung dari Rosneft atau Lukoil, biasanya melalui perantara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Trump menjatuhkan sanksi kepada Rosneft dan Lukoil setelah batal menemui Presiden Rusia Vladimir Putin terkait upaya mengakhiri perang Ukraina. Menurutnya, pembicaraan yang telah terjadi selama ini tidak membuahkan hasil.

Trump pun menjatuhkan sanksi yang mencakup pembekuan semua aset Rosneft dan Lukoil di AS, sekaligus melarang semua perusahaan AS berbisnis dengan kedua raksasa minyak Rusia tersebut.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement