sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia dan Jepang Sepakati Kerja Sama Tiga Bidang TI dan Komunikasi

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
12/10/2023 07:55 WIB
kedua pihak disepakati bakal saling berkolaborasi dalam tiga bidang yang tercakup dalam kesepakatan, yaitu TIK, Penyiaran, dan Layanan Pos.
Indonesia dan Jepang Sepakati Kerja Sama Tiga Bidang TI dan Komunikasi (foto: MNC Media)
Indonesia dan Jepang Sepakati Kerja Sama Tiga Bidang TI dan Komunikasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia dan Jepang menyepekati kerja sama terkait bidang teknologi informasi (TI) dan komunikasi.

Kerja sama dilakukan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi (MIC) Jepang.

Peresmian kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum Kerja Sama (MKS) tentang Kerja Sama di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), di Kantor MIC, Tokyo, Rabu (11/10/2023).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Menteri Kominfo RI, Nezar Patria, dengan Wakil Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Takuo Komori, dan disaksikan secara langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak disepakati bakal saling berkolaborasi dalam tiga bidang yang tercakup dalam kesepakatan, yaitu TIK, Penyiaran, dan Layanan Pos.

Menurut Heri, penandatanganan MKS kali ini instrumental bagi penguatan kerja sama di bidang TIK antara kedua negara.

"Kesepakatan ini penting bagi peningkatan kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang TIK, sekaligus menjadi momentum penting, bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ujar Heri, dalam keterangan resminya.

Heri menjelaskan, KBRI Tokyo siap mengawal implementasi lebih lanjut dari MKS ini untuk kemajuan kedua negara.

"Saya juga mengapresiasi peran Jepang dalam penguatan infrastruktur TIK di Indonesia. Salah satunya yaitu Proyek Palapa Ring, di mana salah satu investor terbesarnya adalah perusahaan Jepang. Harapan Saya makin banyak lagi investasi dan transfer teknologi serupa di Indonesia," tutur Heri.

Sementara, Wamenkominfo, Nezar Patria, memastikan bahwa kerja sama ini akan sangat membantu dalam hal percepatan tranformasi digital yang tengah dilakukan Indonesia.
 
"Untuk ICT kita lakukan pertukaran informasi dan transfer of knowledge Jepang-Indonesia terkait dengan emerging technology seperti 5G dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi," ujar Nezar.

Menurut Nezar, pihaknya juga melakukan diskusi intensif terkait dengan perkembangan artificial intelligence, big data dan beberapa teknologi terbaru yang dipakai untuk memajukan konektivitas internet di Indonesia.

"Ini tentunya akan membantu percepatan transformasi digital di Indonesia," tutur Nezar.

Di bidang penyiaran, ada beberapa kerja sama yang dilakukan, di antaranya peningkatan teknologi penyiaran.

Lalu untuk layanan pos, kerja sama meliputi memajukan proses layanan pos yang lebih modern. 
"Bagaimana layanan pos di era digital bisa lebih relevan termasuk penggunaan teknologi terbaru dan jasa keuangan dalam layanan pos. Karena ada kekuatan jaringan yang dimiliki PT Pos Indonesia yang bisa masuk ke daerah terpencil," ungkap Nezar.

Hal ini, dikatakan Nezar, tentu membutuhkan adopsi teknologi agar keterhubungan antar daerah terpencil dengan pusat pertumbuhan menjadi lebih baik.

Ke depan, kerja sama Indonesia Jepang di bidang teknologi informasi ini akan lebih berupa bantuan teknis tenaga ahli dari Jepang ke Indonesia.

Di lain pihak, Wakil Menteri Takuo Komori usai penandatanganan MKS menyampaikan bahwa di tengah kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan presidensi Jepang di G7 serta peringatan 50 tahun ASEAN–Jepang, diharapkan ada penguatan signifikan kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang TIK.

Takuo Komori menilai bahwa kedua negara bisa saling memberikan kontribusi bagi pengembangan TIK, di antaranya terkait pengembangan kecerdasan buatan.
 
Selain penandatanganan MKS ini, Wamenkominfo Nezar Patria juga menjadi salah satu pembicara dalam Global Governance and Generative AI–Contribution to Hiroshima AI Process, Internet Governance Forum (IGF) 2023 di Kyoto, pada 9 Oktober 2023. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement