sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia dan Kanada Selesaikan Seluruh Isu Perundingan ICA CEPA

Economics editor Nia Deviyana
12/11/2024 16:18 WIB
Putaran ke-10 Indonesia-Canada CEPA berlangsung selama lima hari, yaitu 4-8 November 2024 di Bandung, Jawa Barat. 
Indonesia dan Kanada Selesaikan Seluruh Isu Perundingan ICA CEPA. Foto: MNC Media.
Indonesia dan Kanada Selesaikan Seluruh Isu Perundingan ICA CEPA. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) ditutup dengan keberhasilan tim perunding Indonesia dan Kanada dalam menyelesaikan seluruh teks isu runding.    

Putaran ke-10 Indonesia-Canada CEPA berlangsung selama lima hari, yaitu 4-8 November 2024 di Bandung, Jawa Barat. 

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan terselesaikannya keseluruhan teks isu runding menjadikan putaran ke-10 sebagai tonggak penting menuju kesepakatan substansial.

"Teks isu runding yang berhasil diselesaikan termasuk dalam hal perdagangan barang, jasa, investasi, usaha kecil dan menengah, pengadaan barang dan jasa pemerintah, kekayaan intelektual, serta pembangunan berkelanjutan," kata Djatmiko melalui keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

Djatmiko mengapresiasi dedikasi dan  kerja keras kedua tim perunding yang  telah melaksanakan tugas selama dua tahun terakhir. 

Sejak 2022, kedua negara telah berunding secara intensif. Putaran ke-10 pada 2024 menjadi puncak yang menghasilkan kemajuan sangat memuaskan. 

"Untuk itu, kami  mengapresiasi Tim Perunding  kedua  negara yang telah menjalankan tugas mereka," ujar Djatmiko.

Sementara  itu, Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler sekaligus Ketua Delegasi Kanada mengatakan, komitmen kedua negara selama perundingan menjadi penegasan bahwa memiliki perjanjian Perdagangan secara komprehensif merupakan hal yang penting untuk dimiliki.

"Hal Ini akan semakin memperkuat hubungan ekonomi bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dan Kanada.  Upaya  bersama ini diharapkan  membawa  keuntungan besar bagi kedua negara ke depan," tuturnya.

Sebagai langkah selanjutnya, Indonesia dan Kanada akan menyelesaikan beberapa isu runding yang memerlukan pengaturan teknis. 

Penyelesaian substantif Indonesia-Canada CEPA direncanakan akan diumumkan kedua  kepala negara Indonesia dan Kanada di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 15 November 2024. 

Selanjutnya, menteri perdagangan  kedua negara akan menindaklanjuti  pengumuman tersebut dengan penandatangan Joint Ministerial Statement on the Conclusion of Indonesia-Canada CEPA. 

Penandatanganan ini diagendakan untuk akan dilakukan saat Misi Dagang  Pemerintah Kanada ke Jakarta pada 2 Desember 2024. 

Djatmiko  menjelaskan, beberapa  manfaat utama Indonesia-Canada CEPA  meliputi peningkatan akses pasar perdagangan barang dan jasa ke wilayah Amerika Utara, peningkatan potensi investasi Kanada ke Indonesia, serta pembukaan peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara. 

Peluang tersebut terutama untuk sektor mineral kritis, standar kesehatan, dan keamanan produk.

Pada  periode Januari–Agustus 2024. Kemendag mencatat total perdagangan  Indonesia dan Kanada mencapai USD2,4 miliar.  Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar USD935,8 juta.

Sedangkan impor Indonesia dari Kanada sebesar USD1,46 miliar. Sementara itu, pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD3,44 miliar. 

Komoditas ekspor andalan Indonesia  ke Kanada di antaranya perlengkapan  telepon, hasil produksi atau  limbah,  karet  alam, aksesori, dan koper. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada di antaranya gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement