IDXChannel - Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko S.A. Cahyanto, memprediksi Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi yang kuat, bahkan masuk ke dalam tip 10 global economy.
“Making Indonesia 4.0 punya aspirasi besar, yakni menjadikan Indonesia masuk dalam Top 10 Global Economy pada tahun 2030,” ungkapnya, Jumat (5/11/2021).
Menuju target tersebut, Eko mengatakan, sektor industri di tanah air terus berusaha keras untuk mencapai kinerja yang gemilang. Misalnya, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021 sebesar 7,07% (y-o-y), tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
“Salah satu penopang utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi itu adalah pertumbuhan sektor manufaktur non-migas yang mencapai 6,91%,” ujar Eko.
Adapun lima sektor industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah industri alat angkut, industri logam dasar, industri mesin dan peralatan, industri karet, produk karet dan produk plastik, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional.
Sambung Eko, kinerja lainnya yang membanggakan adalah capaian Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia. Pasalnya, selama satu tahun belakangan ini, PMI manufaktur Indonesia didominasi pada fase ekspansi di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19.
“Contohnya capaian PMI manufaktur Indonesia pada bulan Oktober yang berada di level 57,2 atau naik dibanding bulan September yang berada di peringkat 52,2. Level tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah PMI manufaktur Indonesia. Bahkan, melampaui PMI manufaktur negara-negara Asean dan negara industri lainnya seperti Jepang, India, China dan Korea Selatan,” paparnya.
Dia menambahkan, dalam upaya meningkatkan daya saing dan memperkuat struktur manufaktur di tanah air, Kemenperin terus mendorong peningkatan investasi di sektor industri. Tumbuhnya sektor industri ini guna memacu penyebaran dan pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (TYO)