Dalam kunjungan tersebut juga telah dilakukan pembicaraan antara Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan mengenai peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik. Kehadiran CEO Pertamina, Nicke Widyawati, yang ikut selama kunjungan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap potensi kemitraan ini.
Kemenko Marves juga telah bekerja sama erat dengan pengusaha Pan Afrika terkemuka, Robert Gumede dari Guma Group, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain di mana Guma Group beroperasi. Salah satu proyek bersama yang penting melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim.
Kunjungan ke Afrika Selatan oleh Luhut dan delegasi tidak sekadar kunjungan kerja, namun lebih dari itu, kunjungan ini memiliki makna simbolis, yang mencerminkan semangat Bandung tahun 1955 yang berkontribusi pada dekolonisasi Afrika Selatan.
"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan," tutur Luhut. (RNA)