sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Jajaki Impor 50 Ribu Ekor Sapi dan 300 Ribu Ton Kedelai dari Afrika Selatan

Economics editor Heri Purnomo
12/07/2023 17:53 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia menjajaki rencana impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai dari Afrika Selatan.
Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa untuk jajaki impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai. Foto: Kemenko Marves
Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa untuk jajaki impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai. Foto: Kemenko Marves

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia sedang menjajaki rencana impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai dari Afrika Selatan

Rencana itu tercetus usai melakukan kunjungan kerja ke Johannesburg, Afrika Selatan beberapa waktu lalu, di mana Luhut melakukan pertemuan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan anggota kunci kabinet Afrika Selatan, termasuk Menteri Ebrahim Patel, Ketua Komite Transformasi Ekonomi ANC, Menteri Mmamoloko Kubayi, dan Menteri Listrik, Menteri Ramokgopa. 

"Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai. Kesepakatan ini juga diharapkan dapat diselesaikan dan ditandatangani menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo saat KTT BRICS pada bulan Agustus tahun ini," kata dia dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023). 

Dia menuturkan, kerja sama pertanian memiliki potensi yang besar antara kedua negara. Menurutnya, Indonesia sebagai pasar yang signifikan bagi sapi dan kedelai, saat ini mengimpor sapi senilai lebih dari USD 1 miliar dan kedelai senilai lebih dari USD 2 miliar setiap tahun.

"Indonesia sedang menjajaki kemungkinan impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai dari Afrika Selatan, dengan tujuan memperkuat dan memperluas perdagangan bilateral di sektor pertanian," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut juga telah dilakukan pembicaraan antara Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan mengenai peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik. Kehadiran CEO Pertamina, Nicke Widyawati, yang ikut selama kunjungan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap potensi kemitraan ini.

Kemenko Marves juga telah bekerja sama erat dengan pengusaha Pan Afrika terkemuka, Robert Gumede dari Guma Group, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain di mana Guma Group beroperasi. Salah satu proyek bersama yang penting melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim.

Kunjungan ke Afrika Selatan oleh Luhut dan delegasi tidak sekadar kunjungan kerja, namun lebih dari itu, kunjungan ini memiliki makna simbolis, yang mencerminkan semangat Bandung tahun 1955 yang berkontribusi pada dekolonisasi Afrika Selatan.

"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan," tutur Luhut. (RNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement