Saat ini, pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan teknologi untuk hilirisasi komoditas, termasuk di antaranya berbasis mineral dan logam seperti bauksit, timah, tembaga dan nikel.
Dengan Turki, Indonesia akan mengembangkan kerja sama untuk pengembangan industri baterai dan industri otomotif kedua negara, mengingat Turki telah sukses mengembangkan industri otomotif, terutama kendaraan listrik nasionalnya.
Menteri Agus juga menekankan pentingnya kedua negara untuk dapat bekerja sama dalam pengembangan industri halal dan kerja sama antar kawasan industri. Turki dikenal memiliki model pengembangan kawasan industri yang baik dan dapat ditiru oleh operator kawasan industri di Indonesia.
Kedua Menteri berpandangan sama mengenai masih besarnya ruang bagi kedua negara untuk pengembangan kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi melalui pertukaran keahlian, pengalaman, dan praktek baik, terutama di bidang industri manufaktur.
Turki juga menyambut baik niatan Indonesia untuk menjadi anggota OECD dan siap mendukung keanggotaan Indonesia tersebut. Dalam hal ini, Indonesia akan dapat mempelajari praktek baik dan standar-standar terkait tata kelola perekonomian, pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan sektor industri.