IDXChannel - Indonesia mengumumkan komitmen investasi sebesar USD22 miliar atau sekitar Rp358 triliun dari sejumlah investor internasional untuk pengembangan kawasan industri hijau berkelanjutan.
Investor asing tersebut yaitu Equator Renewable Asia, Keppel Ltd, Vanda RE, dan Gurin Energi. Kawasan industri hijau berkelanjutan yang akan dikembangkan akan dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya skala besar.
“Penandatanganan ini menandai bagian penting dari rencana strategis Indonesia untuk mengembangkan Koridor Ekonomi Hijau di Kepulauan Riau, dimulai dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya skala besar di Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang,” kata Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Febrian Alphyanto Ruddyard di Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka pada 29 Mei 2025, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Penandatanganan pernyataan bersama ini menandai dimulainya proyek percontohan pertama Indonesia untuk membangun ekosistem energi terbarukan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan menarik investasi lintas sektor, termasuk elektronik, semikonduktor, bioteknologi, pusat data, dan hidrogen hijau.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan pelaksanaan proyek yang efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebagai bagian dari transisi Indonesia yang lebih luas menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berdaya saing global.
"Indonesia menyambut baik kolaborasi multipihak yang memberikan manfaat seperti transfer teknologi, kemitraan penelitian, dan investasi komersial yang selaras dengan prinsip keberlanjutan dan inovasi," kata Febrian.
"Kami bertujuan untuk memastikan bahwa transisi energi bersih tidak hanya mendukung target emisi gas rumah kaca tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia,” katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)