Menperin mengakui saat ini situasi ekonomi global memang sedang mengalami pelemahan. Hal itu berdampak pada industri tekstil, garmen dan alas kaki yang memiliki orientasi pasar ekspor mengalami penurunan order.
"Kita sama-sama harus waspada terhadap apa yang terjadi secara global, di tengah situasi yang sedang tidak baik, ekonomi global masih melemah, makanya PMI kita menurun bulan lalu sampai bulan ini," lanjutnya.
Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) mencatat hingga Kuartal I 2023 setidaknya sudah ada ribuan karyawan yang terdampak PHK sejak kuartal IV 2022 lalu. PT Kaban dan PT Prosmatex, Jawa Tengah melakukan PHK terhadap 3.000 karyawan, PT Duniatex dan PT Agungtex PHK 5 ribu karyawan. Bandung, PT Adetex dan PT Binacitra Kharisma Lestari (industri garmen) melakukan laffoff kepada 2 ribu karyawan.
"Itu salah satu alasannya tentu adalah pelemahan dari pasar ekspor, tapi kita juga melihat ada sektor yang pertumbuhan yang baik, oleh sebab itu kita perlu mencari pasar-pasar alternatif," kata Menperin.
"Ke depan kita harus melihat dahulu, sektor mana (paling terdampak), garmen pasti, itu kan masalahnya di mana yang harus kita kaji (sebelum memberikan insentif). Apakah di hulu, Tengah, atau hilirnya, itu masing-masing bagian dari sektor tekstil itu punya isu tersendiri yang memang penanganannya tidak bisa generalisir, jadi harus kita lihat," katanya.
(FRI)