sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Kulit di Garut Dinilai Stagnan, Ridwan Kamil: Ada Bahannya yang Tidak Layak Ekspor

Economics editor Agung Bakti Sarasa
07/01/2022 12:54 WIB
Ridwan Kamil menilai industri kerajinan kulit di Garut memiliki potensi bisnis yang besar, namun saat ini masih belum bisa berkembang karena sejumlah hal.
Industri Kulit di Garut Dinilai Stagnan, Ridwan Kamil: Ada Bahannya yang Tidak Layak Ekspor (Dok.MNC Media)
Industri Kulit di Garut Dinilai Stagnan, Ridwan Kamil: Ada Bahannya yang Tidak Layak Ekspor (Dok.MNC Media)

"Saya juga meminta pengusaha memanfaatkan bahan limbah tumbuhan untuk membuat sebagian produknya, seperti limbah kopi dan jamur untuk dijadikan kulit yang kini sedang diminati merk fesyen dunia," pungkasnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar, M Arifin Soedjayana mengatakan, di Satpel Pengembangan Perkulitan Garut pihaknya memberikan layanan 7 permesinan pendukung. 

"2021 layanan permesinan di satuan pelayanan perkulitan ini memberikan pelayanan tertinggi yang mencapai 774 pelayanan," katanya.

Tingginya layanan ini menurutnya menunjukan besarnya kebutuhan para pelaku usaha kerajinan kulit di Garut menggunakan mesin di Satpel Pengembangan Perkulitan Garut yang berada di bawah Bidang Industri Pangan dan Olahan Kemasan (IPOK) Disindag Jabar itu. 

"Dalam rangka pemulihan ekonomi, kami terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha di Jawa Barat, salah satunya di Sukaregang, Garut," katanya.  

(IND) 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement