IDXChannel - Perkembangan industri makanan dan minuman terus meningkat berdasarkan kebutuhan global yang mendorong aktivitas ekspor impor, termasuk di Indonesia. Data dari Food Industry Asia menyatakan total pengeluaran untuk makanan di Asia akan mencapai USD8 triliun pada 2030.
Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center & Departement of Food Science & Technology, Bogor Agricultural University (IPB) Purwiyatno Hariyadi menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk cuan.
Bukan tanpa alasan, dengan kekayaan alam melimpah yang menawarkan beragam bahan baku dengan cita rasa khas, manfaat kesehatan, dan fungsionalitas beragam, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri bahan baku pangan.
"Contohnya, lebih dari 1.700 spesies rempah-rempah, termasuk pala, kayu manis, dan vanili yang terkenal di seluruh dunia, serta berbagai tumbuhan darat dan laut [termasuk rumput laut] yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan," kata Purwiyatno dalam konferensi pers Senin (22/7/2024).
Purwiyatno menilai, pengembangan bahan baku pangan lokal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan melestarikan warisan kekayaan budaya pangan Nusantara. Ia pun berharap agar Pemerintah mendukung pengembangan industri ini dengan berbagai program.