Dalam rangka mendukung industri dalam negeri, Faisal berharap pemerintah mampu menjaga ceruk pasar industri mamin dalam negeri agar bisa dioptimalkan oleh para pengusaha lokal.
Sebab, masalahnya kebijakan perdagangan di Indonesia sendiri belum cukup berpihak kepada para pelaku industri tanah air. Hal itu misalnya kebijakan tarif impor bahan baku yang masih lebih mahal dibandingkan impor barang jadi.
"Tarif impor itu kerap kali tidak harmonis karena begitu impor bahan baku kena pajak tinggi, tapi begitu barang jadi justru nol atau bebas, jadi bagaimana industri bisa berkembang kalau begitu caranya," kata Faisal.
"Sementara negara lain itu sebaliknya, bahan baku murah, sementara bahan jadinya itu kalau impor lebih tinggi harganya," pungkasnya.
(YNA)