Acuan harga itu sudah berbalik jauh dengan situasi ekonomi saat ini, ketika kurs dolar AS sudah menyentuh Rp16 ribu, dan harga avtur sekitar Rp13-Rp14 ribu. Namun, tidak ada penyesuaian harga baru untuk tarif batas atas saat ini.
Kondisi tersebut dinilai masih menyulitkan maskapai untuk melakukan recovery atau bahkan melakukan ekspansi. Sehingga, jangan heran jika jumlah armada masih terbatas hingga saat ini.
"Di Indonesia satu satunya yang di intervensi pemerintah lewat TBA, dalam perumusan TBA, komponen utama variabelnya kurs USD terhadap rupiah dan harga avtur, kalau naik 10 persen selama tiga bulan berturut-turut harus disesuaikan, ini tidak dilakukan juga," ujar Bayu.
(Dhera Arizona)