sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Tekstil Sedang Gonjang-ganjing, PHK Tak Terelakkan

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
24/05/2023 13:00 WIB
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (Apsyfi) mengungkapkan, kondisi industri tekstil dalam negeri sudah di ambang kemalangan.
Industri Tekstil Sedang Gonjang-ganjing, PHK Tak Terelakkan. (Foto MNC Media)
Industri Tekstil Sedang Gonjang-ganjing, PHK Tak Terelakkan. (Foto MNC Media)

Imbasnya, lanjut dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) tak terbendung. Perusahaan tekstil kelas menengah yang tak bisa menjaga arus kasnya mau tidak mau harus menutup pabriknya.

"Banyak perusahaan-perusahaan kelas menengah di mana buruhnya ada sekitar 1.000-3.000 orang itu sudah banyak yang tutup. Kalau yang perusahaan besar mungkin bisa bertahan karena cash flow-nya yang kuat jadi masih bisa di-adjust dengan mengurangi produksi dan tetap bertahan. Tapi kalau perusahaan perusahaan yang cash flow-nya enggak kuat, pilihannya adalah tutup," papar Redma.

Redma mengungkapkan, pemicu anjloknya industri tekstil saat ini karena maraknya baju-baju impor ke pasar domestik, baik itu kondisi barang baru maupun bekas. Padahal, sasaran para pengusaha tekstil nasional 70 persennya adalah pasar domestik.

Maka dari itu, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah memusnahkan barang-barang bekas impor di dalam negeri. Sebab, jika tidak demikian, industri tekstil lokal akan semakin terpuruk.

"Jadi sekarang ini pasar domestik lah yang justru menjadi konsen dari pelaku industri tekstil dan juga produk tekstil," pungkas Redma.

(YNA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement