sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi AS Menggila, Awas Neraca Dagang RI Terseret

Economics editor Desi Angriani
14/07/2022 12:12 WIB
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai neraca dagang Indonesia dapat terancam lantaran AS merupakan mitra dagang utama.
Inflasi AS Menggila, Awas Neraca Dagang RI Terseret (Foto: MNC Media)
Inflasi AS Menggila, Awas Neraca Dagang RI Terseret (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Inflasi Amerika Serikat (AS) yang semakin panas membuat banyak negara khawatir dan was-was akan kenaikan bunga The Fed, termasuk imbasnya ke perdagangan internasional. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai neraca dagang Indonesia dapat terancam lantaran negara Paman Sam merupakan mitra dagang utama.

Pada mei 2022, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD2,89 miliar tapi secara bulanan turun sebesar 61,77% (month-on-month/mom) dibanding April 2022 yang berjumlah USD7,56 miliar.

"Kalau kita lihat AS sebagai mitra dagang utama Indonesia akan memengaruhi neraca dagang yang sebelumnya kita surplus cukup besar nanti bisa makin menurun," kata Bhima kepada IDX Channel, Kamis (14/7/2022).

Dengan tingginya inflasi, konsumsi rumah tangga di AS bakal terganggu sehingga memengaruhi permintaan barang dari Indonesia. Saat ini, AS menjadi negara tujuan ekspor nonmigas ketiga setelah Tiongkok dan India dengan nilai USD2,05 miliar. 

"Berarti kinerja ekspor untuk AS terganggu, konsumsi rumah tangga di AS daya belinya turun dan memengaruhi permintaan barang-barang di RI," ungkap dia.

Bhima pun meminta pemerintah mencari negara ekspor alternatif yang masih aman seperti Timur Tengah. Termasuk memenuhi substitusi bahan baku obat dari dalam negeri demi menghindari selisih kurs yang besar terhadap impor.   

"Kemudian efek lainnya biaya bahan baku dari AS juga akan mengalami kenaikan harga dan akan dilanjutkan ke konsumen sehingga ada transmisi yang tinggi ke harga kebutuhan pokok di RI," pungkas dia.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement