sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi AS Meningkat Jadi 2,4 Persen pada Mei 2025

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
11/06/2025 21:01 WIB
Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei 2025 mencapai 2,4 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 2,3 persen.
Inflasi AS Meningkat Jadi 2,4 Persen pada Mei 2025 (FOTO:iNews Media Group)
Inflasi AS Meningkat Jadi 2,4 Persen pada Mei 2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei 2025 mencapai 2,4 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 2,3 persen.

Dilansir dari laman BBC Rabu (11/6/2025), hal itu terjadi karena harga yang lebih tinggi untuk beberapa barang namun diimbangi oleh penurunan di sektor lain, seperti bahan bakar, tiket pesawat, dan pakaian.

Laporan bulanan tersebut diawasi ketat untuk melihat bagaimana langkah Trump untuk menaikkan pajak impor sehingga berdampak di seluruh ekonomi terbesar dunia.

Sejak kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari, Trump telah mengenakan tarif baru pada impor dari seluruh dunia, dengan mengenakan tarif sebesar 10 persen pada sebagian besar barang. Trump juga menargetkan barang-barang dari beberapa negara dan sektor dengan bea yang lebih tinggi.

Para ekonom pun telah memperingatkan, pungutan baru tersebut akan meningkatkan biaya bagi perusahaan dan menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi sektor rumah tangga, sehingga berisiko menimbulkan masalah inflasi.

Namun Trump telah menolak prediksi analis tersebut, dengan alasan bahwa perusahaan-perusahaan di negara lain akan menanggung beban biaya baru. Sementara pengenaan tarif akan menguntungkan produsen Amerika.

Untuk saat ini, laporan harga konsumen menunjukkan bahwa dampak pada rumah tangga tetap relatif stabil. Terutama pada barang-barang seperti peralatan, di mana AS sangat bergantung pada China untuk pasokan.

Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,1 persen month to month. Namun lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 0,2 persen.

"Kenaikan harga yang didorong oleh tarif mungkin tidak akan masuk ke data Consumer Price Index (CPI) selama beberapa bulan lagi, jadi terlalu dini untuk berasumsi bahwa guncangan harga tidak akan terdampak. Harga sewa dan harga rumah lainnya naik 3,6 persen dibandingkan dengan Mei 2024, sementara harga kebutuhan pokok naik 2,2 persen," tutur Kepala Strategi Global di Principal Asset Management Seema Shah.


(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement