sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Desember 2023 Terendah 20 Tahun Terakhir, Bagaimana dengan Januari 2024?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
02/01/2024 15:06 WIB
Inflasi Tanah Air pada Desember 2023 tercatat sebesar 2,61 persen dan merupakan inflasi terendah sepanjang 20 tahun terakhir.
Inflasi Desember 2023 Terendah 20 Tahun Terakhir, Bagaimana dengan Januari 2024?
Inflasi Desember 2023 Terendah 20 Tahun Terakhir, Bagaimana dengan Januari 2024?

Outlook Inflasi 2024

Inflasi di 2024, baik secara global maupun dalam konteks Indonesia, mencerminkan outlook yang cukup optimis.

Melansir laporan Al Jazeera, perekonomian dunia terbukti lebih tangguh dibandingkan perkiraan sebagian besar analis pada awal 2023.

Secara khusus, inflasi global telah turun tanpa adanya lonjakan besar dalam pengangguran. Namun para pembuat kebijakan, yang sangat ingin merekayasa “soft landing”, masih belum bisa mengatasi permasalahan ini.

Meski demikian, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengatakan output global akan melambat pada 2024 karena suku bunga yang tinggi - meskipun ada optimisme penurunan - akan menghentikan inflasi yang terus-menerus dan aktivitas ekonomi.

Pertumbuhan global diproyeksikan turun dari sekitar 3,5 persen pada 2022 menjadi 3,0 persen pada tahun 2023 dan 2024.

Kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral untuk melawan inflasi terus membebani aktivitas perekonomian. Inflasi umum global diperkirakan akan turun dari 8,7 persen pada 2022 menjadi 6,8 persen pada 2023 dan 5,2 persen pada 2024. Inflasi dasar (inti) diperkirakan akan menurun secara bertahap, dan perkiraan inflasi pada 2024 telah direvisi naik.

Di akhir 2023, Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tangguh, dengan tren inflasi yang menurun, dan mata uang yang stabil.

Bank Dunia dalam laporan Prospek Perekonomian Indonesia mengatakan, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan akan sedikit menurun menjadi rata-rata 4,9 persen pada 2024-2026 dari 5 persen pada tahun ini karena lonjakan harga komoditas yang mulai melemah.

Konsumsi swasta diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pada tahun 2024. Investasi dunia usaha dan belanja publik juga diperkirakan akan meningkat sebagai dampak dari reformasi dan proyek-proyek pemerintah yang baru.

Inflasi diperkirakan akan berada di kisaran 3,2 persen pada tahun 2024 dari rata-rata 3,7 persen pada tahun ini, sesuai dengan target Bank Indonesia.

Menurunnya inflasi mencerminkan melemahnya harga komoditas dan kembalinya tingkat pertumbuhan permintaan domestik ke tingkat normal setelah pemulihan pascapandemi.

Pada saat yang sama, terdapat tekanan kenaikan pada harga pangan akibat dampak pola cuaca El-Niňo juga berpotensi mengganggu produksi pangan di beberapa tempat.

Inflasi juga bisa kembali menurun tahun ini karena kebijakan suku bunga yang mulai longgar ditandai dengan sikap dovish bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Dalam upaya menurunkan inflasi, Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya menjadi 5,25-5,5 persen hingga akhir 2023. Pada pertemuan terakhirnya di 2023, The Fed diperkirakan akan mengurangi tingkat suku bunga pada Marek 2024 mendatang.

Para ekonom juga memperingatkan kondisi ekonomi China yang masih belum pulih dan keterkaitannya yang erat dengan perekonomian global. Aktivitas ekonomi China mempunyai dampak besar terhadap perdagangan dunia, rantai pasok internasional, dan harga komoditas. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement