Menurutnya, efek kondisi ekonomi global belum terasa karena biasanya ada jeda. Jeda itu terjadi karena pengiriman bahan baku yang membutuhkan waktu berkisar tiga sampai lima bulan.
"Gandum mengalami kenaikan signifikan lebih dari 50% setahun terakhir di pasar internasional. Tapi tidak langsung berdampak terhadap harga mi instan atau harga bahan turunan gandum, tepung terigu di dalam negeri karena pengirimannya butuh waktu tiga sampai lima bulan. Jadi ada jeda pengiriman ini mungkin efeknya baru akan dirasakan inflasi pada semester ke 2," ujarnya.
Di sisi lain, harga beberapa kebutuhan dasar seperti BBM untuk jenis pertalite, solar dan tarif listrik untuk golongan rumah tangga menengah ke bawah itu masih di tahan oleh pemerintah. Ini yang menjadi faktor inflasi kita masih berkisar di angka 5,5%.
"Yang terjadi adalah dalam tiga sampai lima bulan ke depan ini tergantung kesiapan dari kondisi APBN kesiapan dari kondisi moneternya," tuturnya. (FRI)