IDXChannel - Inflasi pada Mei 2021 diperkirakan tercatat sebesar 0,31 persen (month of month/ mom) atau 1,67 persen (year on year/yoy). Hal ini dikarenakan akibat kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan peningkatan ini berkaitan dengan perkiraan peningkatan inflasi di semua komponen, mulai dari inflasi inti, inflasi dari sisi barang bergejolak, hingga barang yang diatur pemerintah.
"Inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 1,28 persenyoy dari bulan sebelumnya 1,18 persen yoy, didorong oleh kenaikan permintaan di saat menjelang lebaran, terutama saat turunnya THR bagi para pekerja," kata Josua saat dihubungi di Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Dorongan kenaikan permintaan juga terjadi pada inflasi barang bergejolak, tercermin dari kenaikan berbagai jenis daging, mulai dari daging ayam hingga daging sapi sebagai dampak permintaan yang meningkat jelang perayaan lebaran di pertengahan Mei.
"Di sisi lain, harga barang yang diatur pemerintah akan mengalami kenaikan pula akibat kenaikan tarif transportasi, yang terjadi sebelum masa penyekatan, maupun setelah masa larangan, yang berlangsung selama 2 minggu," tandasnya. (RAMA)